“SEMINAR AKHIR PENELITIAN PENINGKATAN PENDAPATAN UMKM ”

Senin, 05 Desember 2022 bertempat di ruang Bina Praja Kabupaten Musi Rawas dilaksanakan Seminar Akhir Hasil Penelitian Peningkatan Pendapatan UMKM di Kabupaten Musi Rawas

 Seminar tersebut dibuka oleh Sekretaris Badan Penelitian dan Pengembangan Kabupaten Musi Rawas Bapak Ervan Affansyah, SH, M.Si. Dalam sambutannya beliau menyampaikan  bahwa penelitian ini kedepannya akan menimbulkan catatan catatan untuk pengembangan UMKM, harapannya catatan ini diperhatikan untuk menghasilkan kebijakan-kebijakan dalam pengembangan UMKM.

Penelitian ini dilaksanakan dengan menggandenga dosen dari Universitas Sriwijaya yaitu ibu Dr. Riswani, SP, M.Si dan Bapak Ir. Mirza Antoni, M.Si, Ph.D. Dalam paparannya Bapak Ir. Mirza Antoni, M.Si, Ph.D menyampaikan bahwa Pengembangan UMKM  di Kabupaten Musi Rawas sangat potensial. Melalui penelitian ini dilakukan identifikasi factor-faktor internal UMKM dan melalui Analisa SWOT (Strengths: Kekuatan yang dimiliki UMKM di Kabupaten Musi Rawas, Weaknesses: Kelemahan yang dimiliki UMKM  di Kabupaten Musi Rawas, Opportunities: Peluang yang dimiliki UMKM di Kabupaten Musi Rawas, dan Threats:  Tantangan yang dimiliki UMKM di Kabupaten Musi Rawas).

 Untuk Kekuatan UMKM yaitu Harga produk relative murah, Bahan baku mudah didapat, Sebagian besar memiliki izin PIRT, Sudah banyak memiliki label sendiri, lokasi usaha mudah dijangkau konsumen, kualitas sumber daya manusia pemilik usaha relative baik, memiliki pengalaman mengolah produk pertanian menjadi industry rumah tangga.

Untuk kelemahan sendiri meliputi Kualitas hasil produksi dan kemasan tergolong masih sederhana, permodalan masih terbatas, Teknologi yang digunakan masih sederhana, Jumlah produksi sangat tergantung permintaan pasar, masih sedikitnya pelatihan teknis produksi yang diikuti, Sebagian besar tidak melakukan pencatatan laporan keuangan, Sedikitnya inovasi UMKM terkait pemasaran, Pengetahuan dan keterampilan ibu rumah tangga sebagai pelaku UMKM masih terbatas.

 Sedangkan peluang meliputi: Pasar produk UMKM dalam dan luar daerah masih terbuka lebar, Tersedianya banyak program pelatihan dari pemerintah dan CSR BUMN/Swasta, Ada komunitas kelompok usaha, Kemitraan pemasaran yang ditawarkan warung dan minimarket, perkembangan teknologi informasi yang pesat sehingga dapat akses dengan mudah dan dapat menjangkau pembeli yang lebih luas, Adanya dukungan besar dari pemerintah daerah, Produk olahan lebih tahan dibandingkan produk primer pertanian.

 Untuk Ancaman sendiri meliputi: Tingkat persaingan dengan produk sejenis dari daerah lain, Rendahnya pengenalan kepada UMKM tradisional mengenai teknologi pengolahan dan digitalisasi, Terbatasnya tempat yang mewadahi pelaku UMKM untuk menjual produknya, kesulitan dalam mengakses modal, Banyaknya jenis izin yang harus dimiliki, Pola fikir masyarakat yang lebih mencintai produk luar, Ancaman krisis pangan dunia.

 Seminar hasil tersebut dihadiri oleh seluruh Organisasi Perangkat Daerah terkait, acara berjalan dengan baik dan diskusi berlangsung dengan interaktif. Melalui sesi tanya jawab diperoleh beberapa catatan meliputi: hendaknya dibuat pusat oleh oleh yang dapat mewadahi produk UMKM sehingga konsumen dapat menjangkau produk hasil UMKM Kabupaten Musi Rawas pada satu tempat, pelaku UMKM harus didorong untuk menjaga konsistensi kualitas produk dan ketersediaan produk, Jiwa entrepenur pelaku UMKM harus ditingkatkan, tambahan dana untuk pembinaan UMKM sangat diperlukan, harus membiasakan menyebut nama produk dengan nama daerah misal Kopi TPK sehingga meskipun kopi tersebut dijual dilinggau atau dipalembang tetap membawa nama daerah asalnya sehingga daerah lain tidak mencaplok sebagai produknya sendiri.